Rabu, 25 April 2012

Kamera Pengintai Macan Tutul Rusak
 Macan tutul


SUKABUMI — Tiga dari enam kamera pengintai macan tutul (Panthera pardus) di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, rusak akibat ulah tangan jahil. Kamera tersebut digunakan untuk memantau keberadaan dan populasi satwa dilindungi itu.
"Pada tahun 2010 terpantau 56 ekor macan tutul di zona inti taman nasional. Mereka terpantau melalui enam kamera pengintai yang tersebar dalam radius 1.000 hingga 2.000 hektar. Saat ini tiga dari enam kamera kami dirusak tangan jahil sehingga mengganggu pemantauan," kata Kepala Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Wahyudi, Rabu (25/4/2012), di Sukabumi, Jawa Barat.
Agus akan mengusahakan pengadaan sepuluh unit kamera baru yang bakal disebar dalam radius 10.000 hektar. Kamera baru itu akan dipasang di wilayah Lido, Kabupaten Bogor. "Sebagian besar macan tutul yang sudah terekam memang berada di sekitar wilayah perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Bogor," ungkapnya.
Agus yakin populasi macan tutul sudah lebih dari 56 ekor. Pasalnya, sejumlah foto yang terekam beberapa waktu terakhir menunjukkan ciri-ciri yang berbeda daripada sebelumnya. Agus menyebutkan, ciri-ciri yang terlihat adalah corak tutul yang lebih besar, dan juga ada yang warna tutulnya lebih pekat.
TNGGP mencakup wilayah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bogor, dengan luas areal mencapai 22.851 hektar. Selain macan tutul, taman ini juga menjadi rumah bagi beberapa satwa dilindungi lainnya, seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi), owa jawa (Hylobates moloch), dan surili (Presbytis comata).